Minggu, 27 Oktober 2013

KALAH MAIN PS, IBU LAPOR POLISI#



KALAH MAIN PS, IBU LAPOR POLISI#

Kendari, 26 Oktober 2013 seorang ibu berinisial M (51)  seorang warga Kelurahan Langgea Kecamatan Ranomeeto Konsel melaporkan masalahnya ke Polsek Ranomeeto setelah mendengar kabar anaknya T (13) dihajar temannya sendiri. Kejadian ini berawal pada saat si T bermain PS bersama temannya di rumah tetangga yang tidak jauh dari rumahnya, kemudian si T dan temannya saling berlomba/saling bermain PS, tapi si T kalah dan diejek oleh temannya itu, si T naik darah hingga terjadilah perkelahian yang mengakibatkan luka-luka di bagian badannya mendengar kabar tersebut ibu si T tidak terima dan berusaha mencari saksi dan  melaporkan ke Polsek setempat. Hingga sampai sekarang masalah ini belum selesai.

EKSIS BERDAKWAH#


EKSIS BERDAKWAH#

Kendari, 25 Oktober 2013 Mahasiswa Pencinta Mushola Saelanul Ilmi (MPM SI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Halu Oleo (UHO) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan seperti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Program Studi Pendidikan Biologi, dan lain sebagainya.
Kegiatan mentoring tersebut merupakan salah   satu kegiatan yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa yang memprogramkan Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam, karena satu SKS dari Mata Kuliah Penidikan Agama Islam ada pada kegiatan mentoring ini.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menambah wawasan keagamaan mahasiswa, karena di dalam kegiatan ini mahasiswa mendapatkan bimbingan pengetahuan agama seperti tajwid, fiqih, siroh sahabiyah, Bahasa Arab, dan lain sebagainya, sehingga mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini akan memperoleh pemahaman keagamaan dan akan membentuk karakter jiwa dan budi pekerti yang luhur.
Ada 2 tahap dalam kegiatan mentoring ini yaitu tahap awal dan tahap lanjutan. Tahap awal mahasiswa masih difokuskan pada bimbingan membaca alquran dan pengetahuan agama dasar, mahasiswa dibimbing berdasarkan tingkat pemahaman masing-masing, sedangkan mentoring lanjutan yaitu mentoring yang diikuti oleh mahasiswa yang telah mengikuti mentoring tahap awal yang masih ingin menambah wawasan pengetahuan keagamaan lebih dalam lagi. Kegiatan dalam mentoring lanjutan ini semakin meningkat, masing-masing peserta wajib melaksanakan amalan yaumiyan seperti sholat wajib 5 waktu, sholat tahajut, dhuha, puasa sunah, dan lain sebagainya yang akan di evaluasi setiap pekannya.

Senin, 21 Oktober 2013

Pengalaman Liburanku#


                                          Pengalaman Liburanku#

Dalam rangka liburan Idul Adha tahun ini, saya tidak mengadakan acara atau kegiatan khusus seperti halnya yang dilakukan oleh teman-teman lainnya. Saya menghabiskan waktu liburan kali ini dengan membersihkan dan merapikan perabot-perabot rumah tangga di rumah. Sehari setelah Hari Raya Idul Adha saya mendapat ajakan teman untuk  berjalan-jalan menikmati sejuknya hutan dan Air Terjun Nanga-nanga yang  terletak tidak terlalu jauh dari UHO. Setelah tiba di sana kami memutuskan untuk naik di Puncak Amarilis saja dengan alasan kami sudah terlalu sering berjalan-jalan di Nanga-nanga, setelah itu kami pergilah ke sana dengan mengendarai  sebuah motor di hari yang sangat panas. Tiba di sana  kami mulai mendaki Puncak Amarilis dalam keadaan yang sangat melelahkan tanpa persiapan bekal sedikitpun, akan tetapi kami tetap semangat dan tidak peduli dengan matahari yang sangat terik. Hingga sampailah kami di atas Puncak Amarilis kemudian kami istirahat sebentar dengan berbaring-baring di pohon yang rindang dengan beralaskan daun-daunan sehingga begitu terasa kealamiannya, dan tidak terasa kami tertidur. Ketika kami bangun dari tidur, tidak terasa hari mulai senja dan kami merasa sangat haus hingga kami memutuskan untuk mencari air, kamipun mencari air terjun yang terletak tidak terlalu jauh dari puncak, kami menuruni lereng berbatu yang terjal hingga kami menemukan air terjun tersebut dan kami mium sampai puas setelah minum kami bermain-main air sebentar kemudian kami kembali ke tempat semula untuk menikmati indahnya kilauan lampu-lampu Kota Kendari di malam hari dari Puncak Amarilis. Setelah puas menikmati keindahan Kota Kendari dari Puncak Amarilis, kamipun turun dan pulang ke rumah masing-masing.
                                                                                                                                           t

Senin, 07 Oktober 2013

KESASTRAAN STRUKTUR CERITA DAN TEMA DALAM NASKAH DRAMA “KEJAHATAN MEMBALAS DENDAM” KARYA IDRUS#

KESASTRAAN
STRUKTUR CERITA DAN TEMA DALAM NASKAH DRAMA “KEJAHATAN MEMBALAS DENDAM” KARYA IDRUS#





                                                   Nama:  Reni Justianingsih
Stambuk: A1D111027
Jurusan/Prodi: PBSI
MK: Media Jurnalistik









Nama Peneliti: Ninik Sumarti
Stambuk: A1D1040560
Judul Skripsi: Struktur  Cerita  dan  Tema  Naskah  Drama “KEJAHATAN MEMBALAS DENDAM” Karya Idrus
Tahun Skripsi: 2009
Dosen Pembimbing: 1. Drs.Ahid Hidayat, M.Hum
2. Drs. Fahruddin Hanafi, M.Pd






ABSTRAK
Penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan. Metode yang digunakan adalah deskriptif- kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah teks drama naskah “Kejahatan Membalas Dendam” karya Idrus. Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data tertulis. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah tenik baca dan teknik catat. Dalam menganalisis naskah drama “Kejahatan Membalas dendam” peneliti mengunakan pendekatan stuktural. Pendekatan ini memandang karya sastra sebagai suatu yang otonom dan dapat berdiri sendiri. Dalam penelitian ini yang menjadi pokok utamanya adalah struktur cerita dan tema dalam naskah drama “kejahatan Membalas dendam” .
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Alur dalam naskah drama “Kejahatan Membalas Dendam” karya Idrus, cerita dikembangkan dan menggunakan alur maju. Tokoh dalam naskah drama “Kejahatan Membalas Dendam” karya idrus terdiri atas enam orang yaitu Ishak, Satilawati, asmadiputra, Kartili, suksoro, dan perempuan tua. Latar dipilah menjadi dua bagian yaitu latar tempat dan latar waktu. Tema dalam naskah drama  “Kejahatan Membalas Dendam” karya Idrus adalah perjuangan.  Tema ini diwujudkan oleh tokoh Ishak, yaitu perjuangan Ishak dalam memujudkan cita-cita pengarang muda dalam kesusastraan Indonesia.









BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
 Karya  sastra dalam berbagai bentuk selalu memberi makna tentang kehidupan. Hal ini dimungkinkan, karena  sastra karya sastra merupakan gambaran kehidupan manusia. Karya sastra merupakan  bagian dari seni yang mengandung unsur kehidupan yang menimbulkan rasa senang, nikmat, terharu, menarik perhatian, dan menyegarkan perasaan penikmat.
Drama merupakan karya sastra yang menggunakan dialog dan gerak sebagai sarana utama. Dialog ini menjadi pembeda utama antara puisi dan prosa meskipun harus diakui bahwa pada puisi tertentu juga ditulis dan dibacakan seperti dialog. Dialog merupakan unsur utama yang digunakan oleh penulis naskah untuk mencapai efek estetika. Dari dialog ini, maka seorang pembaca akan memperoleh kualitas pribadi seorang tokoh, mengenal karakter tokoh, menduga peran yang terjadi pada seorang tokoh. Selain dialog, pembeda drama dengan prosa dan puisi yang lain adalah gerak. Gerak merupakan unsur utama dalam sebuah drama. Seorang tokoh memanfaatkan unsur gerak untuk menjadikan sebagai daya tarik bagi penonton atau pembaca. Pergerakan erat kaitannya dengan pencapaian nilai estetika dalam sebuah naskah drama.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tujuan agar para pelajar dan masyrakat pada umumnya dapat menambah pengalaman, pengetahuan, pengalaman serta memotivasi perkembangan minat baca terhadap drama khususnya dan karya sastra pada umumnya.



BAB II
KAJIAN PUSTAKA
   
2.I Batasan Drama
Menurut Zaidan (2000: 60) drama adalah ragam sastra dalam bentuk dialog yang dimaksudkan untuk pertunjukan di atas pentas. Secara lebih khusus, drama lebih menunjukan pada lakon yang mempermasalahkan unsure falasafat dan nilai susila yang agung dan besar; sandiwara dan lakon.

2.2 Karakteristik Drama
Karakter drama yang membedakan dengan karya sastra lainnya yaitu:
1.    Drama mempunyai tiga dimensi yakni gerak, sastra dan ujaran.
2.    Drama member pengaruh emosional yang lebih kuat disbanding karya sastra lain.
3.    Sebagian besar orang menonton drama lebih menyenangkan dan menghasilkan pengalaman yang lebih lama diingat.
4.    Dll.
Menurut Sumardjo (1987: 137) sastra drama mempunyai bagian yang jarang terlihat yaitu prolog adalah naskah yang ditulis pengarang pada bagian awal, epilog adalah kesimpulan pengarang mengenai cerita, solokui adalah bagian nasah yang berisi ungkapan fikiran seorang tokoh cerita yang diungkapkan pada dirinya sendiri baik pada saat ada tokoh lain ataupun seorang diri, dan aside adalah bagian naskah drama yang diucapkan oleh salah seorang tokoh cerita dan dituturkan langsung pada penonton  dengan pengertian bahwa tokoh dalam lain yang ada di pentas tidak mendengar.




2.3 Unsur-unsur Drama

Secara garis besar Wahid (2004- 73-74) mengelompokkan unsur-unsur pembangun karya sastra ke dalam dua bagian yakni unsur ekstrinsik adalah unsure-unsur yang berada di luar karya sastra, misalnya ekonomi, social,politik, keagamaan dan tata nilai yang dianut masyarakat dan unsur intrinsic adalah unsure-unsur yang pembangun karya sastra yang berada di dalam, misalnya alur (plot), penokohan dan watak, tema, pusat pengisahan, latar, dan gaya bahasa.























BAB III
METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Jenis dan Metode Penelitian
   
Penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan. Metode yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif.


3.2 Data dan Sumber Data

Data dalam penelitian ini adalah teks drama naskah “Kejahatan Membalas Dendam” karya Idrus. Sumber data ini adalah buku Dari Ave Mari ke Jalan Lain ke Roma karya Idrus yang diterbitkan Jakarta oleh Penerbit Balai Pustaka.


3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan adalah teknik baca dan teknik catat.


3.4 Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis naskah drama “Kejahatan Membalas Dendam” karya Idrus peneliti menggunakan pendekatan struktural.

BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PENELITAN

4.1 Struktur Cerita
Struktur cerita dalam naskah drama “Kejahatan Membalas Dendam” karya Idrus meliputi: alur, tokoh, latar, dan tema.

4.1.1 Alur
Berdasarkan urutan sekuen, maka alur dalam naskah drama “Kejahatan Membalas Dendam” karya Idrus termasuk alur maju.

4.1.2 Tokoh
Tokoh dalam naskah drama “Kejahatan Membalas Dendam” karya Idrus terdiri atas enam tokh yaitu Ishak, Satilawati, Kartili, Asmadiputra, Sukosoro, dan perempuan tua.

4.1.3 Latar
Latar drama “Kejahatan Membalas Dendam” dipilah menjadi dua, yaitu: latar tempat dan latar waktu.

4.1.4 Tema
Tema drama “Kejahatan Membalas Dendam” karya Idrus adalah Perjuangan



BAB V
PENUTUP



5.1 Kesimpulan
Penelitian ini membahas struktur cerita dan tema dalam naskah drama “Kejahatan Membalas Dendam” karya Idrus. Analisis struktur cerita terdiri dari tiga aspek kajian, yaitu alur, tokoh, dan latar. Setelah melakukan peneleahan, akhirnya dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1.    Naskah drama “Kejahatan Membalas Dendam” karya Idrus mempunyai pengaluran cerita yang sederhana, alur cerita bergerk maju.
2.    Tokoh dalam naskah drama tersebut yaitu Ishak, Satilawti, Asmadiputra, Kartili, Suksoro, dan perempuan tua.
3.    Latar dipilah menjadi dua yaitu latar tempat dan latar waktu.



5.2 Saran
Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk menggarap lagi naskah drama ini agar diperoleh pembahasan yang lengkap tentang unsure-unsur naskah drama “Kejahatan Membahas Dendam”.









DAFTAR PUSTAKA

    Sumarti, Ninik. 2009. Struktur Cerita dan Tema Dalam Naskah Drama “Kejahatan Membalas Dendam” Karya Idrus. Kendari: Universitas Haluoleo.