Senin, 07 Oktober 2013

KESASTRAAN STRUKTUR CERITA DAN TEMA DALAM NASKAH DRAMA “KEJAHATAN MEMBALAS DENDAM” KARYA IDRUS#

KESASTRAAN
STRUKTUR CERITA DAN TEMA DALAM NASKAH DRAMA “KEJAHATAN MEMBALAS DENDAM” KARYA IDRUS#





                                                   Nama:  Reni Justianingsih
Stambuk: A1D111027
Jurusan/Prodi: PBSI
MK: Media Jurnalistik









Nama Peneliti: Ninik Sumarti
Stambuk: A1D1040560
Judul Skripsi: Struktur  Cerita  dan  Tema  Naskah  Drama “KEJAHATAN MEMBALAS DENDAM” Karya Idrus
Tahun Skripsi: 2009
Dosen Pembimbing: 1. Drs.Ahid Hidayat, M.Hum
2. Drs. Fahruddin Hanafi, M.Pd






ABSTRAK
Penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan. Metode yang digunakan adalah deskriptif- kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah teks drama naskah “Kejahatan Membalas Dendam” karya Idrus. Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data tertulis. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah tenik baca dan teknik catat. Dalam menganalisis naskah drama “Kejahatan Membalas dendam” peneliti mengunakan pendekatan stuktural. Pendekatan ini memandang karya sastra sebagai suatu yang otonom dan dapat berdiri sendiri. Dalam penelitian ini yang menjadi pokok utamanya adalah struktur cerita dan tema dalam naskah drama “kejahatan Membalas dendam” .
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Alur dalam naskah drama “Kejahatan Membalas Dendam” karya Idrus, cerita dikembangkan dan menggunakan alur maju. Tokoh dalam naskah drama “Kejahatan Membalas Dendam” karya idrus terdiri atas enam orang yaitu Ishak, Satilawati, asmadiputra, Kartili, suksoro, dan perempuan tua. Latar dipilah menjadi dua bagian yaitu latar tempat dan latar waktu. Tema dalam naskah drama  “Kejahatan Membalas Dendam” karya Idrus adalah perjuangan.  Tema ini diwujudkan oleh tokoh Ishak, yaitu perjuangan Ishak dalam memujudkan cita-cita pengarang muda dalam kesusastraan Indonesia.









BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
 Karya  sastra dalam berbagai bentuk selalu memberi makna tentang kehidupan. Hal ini dimungkinkan, karena  sastra karya sastra merupakan gambaran kehidupan manusia. Karya sastra merupakan  bagian dari seni yang mengandung unsur kehidupan yang menimbulkan rasa senang, nikmat, terharu, menarik perhatian, dan menyegarkan perasaan penikmat.
Drama merupakan karya sastra yang menggunakan dialog dan gerak sebagai sarana utama. Dialog ini menjadi pembeda utama antara puisi dan prosa meskipun harus diakui bahwa pada puisi tertentu juga ditulis dan dibacakan seperti dialog. Dialog merupakan unsur utama yang digunakan oleh penulis naskah untuk mencapai efek estetika. Dari dialog ini, maka seorang pembaca akan memperoleh kualitas pribadi seorang tokoh, mengenal karakter tokoh, menduga peran yang terjadi pada seorang tokoh. Selain dialog, pembeda drama dengan prosa dan puisi yang lain adalah gerak. Gerak merupakan unsur utama dalam sebuah drama. Seorang tokoh memanfaatkan unsur gerak untuk menjadikan sebagai daya tarik bagi penonton atau pembaca. Pergerakan erat kaitannya dengan pencapaian nilai estetika dalam sebuah naskah drama.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tujuan agar para pelajar dan masyrakat pada umumnya dapat menambah pengalaman, pengetahuan, pengalaman serta memotivasi perkembangan minat baca terhadap drama khususnya dan karya sastra pada umumnya.



BAB II
KAJIAN PUSTAKA
   
2.I Batasan Drama
Menurut Zaidan (2000: 60) drama adalah ragam sastra dalam bentuk dialog yang dimaksudkan untuk pertunjukan di atas pentas. Secara lebih khusus, drama lebih menunjukan pada lakon yang mempermasalahkan unsure falasafat dan nilai susila yang agung dan besar; sandiwara dan lakon.

2.2 Karakteristik Drama
Karakter drama yang membedakan dengan karya sastra lainnya yaitu:
1.    Drama mempunyai tiga dimensi yakni gerak, sastra dan ujaran.
2.    Drama member pengaruh emosional yang lebih kuat disbanding karya sastra lain.
3.    Sebagian besar orang menonton drama lebih menyenangkan dan menghasilkan pengalaman yang lebih lama diingat.
4.    Dll.
Menurut Sumardjo (1987: 137) sastra drama mempunyai bagian yang jarang terlihat yaitu prolog adalah naskah yang ditulis pengarang pada bagian awal, epilog adalah kesimpulan pengarang mengenai cerita, solokui adalah bagian nasah yang berisi ungkapan fikiran seorang tokoh cerita yang diungkapkan pada dirinya sendiri baik pada saat ada tokoh lain ataupun seorang diri, dan aside adalah bagian naskah drama yang diucapkan oleh salah seorang tokoh cerita dan dituturkan langsung pada penonton  dengan pengertian bahwa tokoh dalam lain yang ada di pentas tidak mendengar.




2.3 Unsur-unsur Drama

Secara garis besar Wahid (2004- 73-74) mengelompokkan unsur-unsur pembangun karya sastra ke dalam dua bagian yakni unsur ekstrinsik adalah unsure-unsur yang berada di luar karya sastra, misalnya ekonomi, social,politik, keagamaan dan tata nilai yang dianut masyarakat dan unsur intrinsic adalah unsure-unsur yang pembangun karya sastra yang berada di dalam, misalnya alur (plot), penokohan dan watak, tema, pusat pengisahan, latar, dan gaya bahasa.























BAB III
METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Jenis dan Metode Penelitian
   
Penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan. Metode yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif.


3.2 Data dan Sumber Data

Data dalam penelitian ini adalah teks drama naskah “Kejahatan Membalas Dendam” karya Idrus. Sumber data ini adalah buku Dari Ave Mari ke Jalan Lain ke Roma karya Idrus yang diterbitkan Jakarta oleh Penerbit Balai Pustaka.


3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan adalah teknik baca dan teknik catat.


3.4 Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis naskah drama “Kejahatan Membalas Dendam” karya Idrus peneliti menggunakan pendekatan struktural.

BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PENELITAN

4.1 Struktur Cerita
Struktur cerita dalam naskah drama “Kejahatan Membalas Dendam” karya Idrus meliputi: alur, tokoh, latar, dan tema.

4.1.1 Alur
Berdasarkan urutan sekuen, maka alur dalam naskah drama “Kejahatan Membalas Dendam” karya Idrus termasuk alur maju.

4.1.2 Tokoh
Tokoh dalam naskah drama “Kejahatan Membalas Dendam” karya Idrus terdiri atas enam tokh yaitu Ishak, Satilawati, Kartili, Asmadiputra, Sukosoro, dan perempuan tua.

4.1.3 Latar
Latar drama “Kejahatan Membalas Dendam” dipilah menjadi dua, yaitu: latar tempat dan latar waktu.

4.1.4 Tema
Tema drama “Kejahatan Membalas Dendam” karya Idrus adalah Perjuangan



BAB V
PENUTUP



5.1 Kesimpulan
Penelitian ini membahas struktur cerita dan tema dalam naskah drama “Kejahatan Membalas Dendam” karya Idrus. Analisis struktur cerita terdiri dari tiga aspek kajian, yaitu alur, tokoh, dan latar. Setelah melakukan peneleahan, akhirnya dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1.    Naskah drama “Kejahatan Membalas Dendam” karya Idrus mempunyai pengaluran cerita yang sederhana, alur cerita bergerk maju.
2.    Tokoh dalam naskah drama tersebut yaitu Ishak, Satilawti, Asmadiputra, Kartili, Suksoro, dan perempuan tua.
3.    Latar dipilah menjadi dua yaitu latar tempat dan latar waktu.



5.2 Saran
Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk menggarap lagi naskah drama ini agar diperoleh pembahasan yang lengkap tentang unsure-unsur naskah drama “Kejahatan Membahas Dendam”.









DAFTAR PUSTAKA

    Sumarti, Ninik. 2009. Struktur Cerita dan Tema Dalam Naskah Drama “Kejahatan Membalas Dendam” Karya Idrus. Kendari: Universitas Haluoleo.                       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar